Kaligrafi Arab-Melayu dalam Naskah Kuntara Raja Niti Simbol Inkulturasi Islam di Lampung
Sorotan Karya News, 2025 — Dalam sebuah kajian mendalam tentang warisan budaya Nusantara, Dr. M. Agus Kurniawan, M.Pd.I., seorang pakar budaya dan keislaman, menyoroti pentingnya kaligrafi Arab-Melayu yang terkandung dalam naskah Kuntara Raja Niti. Menurutnya, karya ini bukan sekadar dokumen hukum adat, melainkan simbol visual dari proses inkulturasi yang harmonis antara ajaran Islam dan tradisi lokal masyarakat Lampung.
Dr. Agus menegaskan, penggunaan aksara Arab dengan bahasa Melayu dalam naskah ini menunjukkan adanya proses adaptasi dan transformasi budaya yang berlangsung secara kultural dan damai. "Kaligrafi Arab-Melayu dalam Kuntara Raja Niti memperlihatkan bagaimana Islam masuk ke tengah masyarakat tanpa menghapus identitas budaya lokal, melainkan memperkaya dan memperkuatnya," ujarnya.
Lebih jauh, beliau menambahkan, bentuk dan struktur kaligrafi tersebut memiliki fungsi ganda: estetis dan simbolik. Ia berfungsi sebagai media penyampaian nilai hukum adat, norma sosial, serta ajaran moral dan agama secara visual yang kuat. "Kaligrafi ini menjadi jembatan antara dunia spiritual dan kehidupan nyata masyarakat Lampung, sekaligus sebagai bentuk legitimasi kekuasaan adat dan agama," ungkapnya.
Dr. Agus juga menekankan bahwa kajian ini penting untuk mendukung pelestarian warisan budaya yang kaya akan nilai kearifan lokal dan keislaman. Ia berharap bahwa penelitian ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda dan akademisi untuk terus mengkaji dan melestarikan karya-karya warisan budaya Nusantara yang unik dan tangguh.
Dengan pengetahuan mendalam dan pandangannya yang visioner, Dr. Agus Kurniawan berharap, melalui studi dan pelestarian karya seperti Naskah Kuntara Raja Niti, masyarakat Indonesia dapat lebih memahami kekayaan budaya dan keislaman yang bersenyawa secara harmonis di tanah Lampung dan seluruh Nusantara.
Untuk informasi lebih lengkap, ikuti karya dan wawancara eksklusif Dr. M. Agus Kurniawan di berbagai media nasional dan lokal.
