Mengurai Aspek Tasawuf dalam Kajian Tauhid Kiai M. Zen Syukri
Sorotan Karya News – Kajian pemikiran tokoh tasawuf Nusantara kembali mendapat perhatian serius melalui penelitian disertasi Dr. M. Zamzam, M.Pd.I. Penelitian berjudul “Aspek Tasawuf dalam Kajian Tauhid Kiai M. Zen Syukri” ini berupaya mengungkap dimensi spiritualitas Islam yang lahir dari pengalaman, pemikiran, dan praktik seorang ulama sekaligus sufi.
Dr. M. Zamzam menekankan bahwa penelitian ini bertujuan menganalisis konsep tauhid Kiai M. Zen Syukri, menggali latar belakang lahirnya pemikiran tasawufnya, serta menyoroti konsep taraqqi (pendakian sufi) dan tazkiyatun nafs (penyucian jiwa). Dengan menggunakan teori resepsi Wolfgang Iser dan epistemologi irfani Muhammad `Abed al-Jabiri, penelitian ini memadukan pendekatan teks dan pengalaman spiritual dalam pembacaan karya-karya Kiai M. Zen Syukri.
Sumber utama penelitian berasal dari kitab-kitab karya Kiai M. Zen Syukri, seperti Qutul Qalbi, Nur ‘Ala Nur, Al-Qurbah, dan Menyegarkan Iman dengan Tauhid. Melalui analisis isi, Dr. M. Zamzam menemukan kebaruan pada pemaknaan konsep fana’ dan baqa, yakni kesadaran spiritual yang tidak bermakna penyatuan dengan Tuhan, tetapi sebagai rasa (dzauq) yang menegaskan kehambaan manusia di hadapan Allah SWT.
Lebih jauh, penelitian ini juga menunjukkan bahwa menurut Kiai M. Zen Syukri, zikir—terutama zikir taubat—adalah sarana utama dalam melembutkan hati, menyucikan jiwa, dan mendekatkan diri kepada Allah. Zikir menjadi pusat transformasi spiritual yang menuntun seorang hamba menuju tahapan syariat, thariqat, hakikat, hingga ma’rifat.
Disertasi ini juga menegaskan bahwa perkembangan tasawuf Kiai M. Zen Syukri dipengaruhi oleh tiga aspek penting: epistemologis, historis-sosiologis, dan pendidikan. Konsep mujahadah dan riyadhah melalui proses takhalli, tahalli, dan tajalli dijadikan sebagai pilar utama dalam perjalanan spiritual menuju Allah SWT.
Dengan kajian mendalam ini, Dr. M. Zamzam, M.Pd.I meneguhkan pentingnya membaca tasawuf sebagai bagian integral dari tauhid, sekaligus menghadirkan pemikiran yang kontekstual bagi masyarakat Muslim Indonesia masa kini.
